Jumat, 28 April 2017

Keutamaan Bulan Syaban yang Diabaikan Banyak Umat Islam

Rabu, 27 Mei 2015 | 08:40 WIB
Oleh: Muhbib Abdul Wahab
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Aisyah RA menuturkan: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau banyak melakukan puasa di luar Ramadhan kecuali pada bulan Sya'ban." (HR Muttafaq 'alaih)
Hadis tersebut menunjukkan bahwa Sya'ban merupakan bulan "pemanasan puasa" atau prakondisi Ramadhan. Puasa, sebagai amalan yang sangat dianjurkan dilakukan, di bulan Sya'ban, merupakan latihan persiapan yang diharapkan dapat memantapkan kualitas puasa Ramadhan. Jika diibaratkan bercocok tanam, Sya'ban itu bulan menyemai benih, mulai merawat pertumbuhan "tanaman kebaikan", sedangkan Ramadhan merupakan bulan memanen. Artinya, kita tidak mungkin dapat memanen kebaikan kalau tidak pernah menanam dan merawat tanaman itu.
Pesan lain yang dapat dipetik adalah bahwa ibadah Ramadhan menjadi lebih sempurna dan lebih produktif jika didahului dengan latihan-latihan spiritual (riyadhah ruhiyyah) yang terprogram secara berkelanjutan. Karena ibadah dalam Islam pada umumnya menuntut adanya konsistensi (istiqamah) dan keberlanjutan, bukan hanya dilakukan sekali dan langsung paripurna, kecuali ibadah haji.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya'ban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Sya'ban dalam keadaan aku berpuasa." (HR Baihaqi)
Keutamaan Sya'ban juga dijelaskan oleh Nabi SAW bahwa pada malam pertengahan itu (nishfu Sya'ban) Allah SWT turun ke langit dunia untuk "memonitor" semua makhluk, lalu mengampuni hamba-hamba-Nya (yang beristighfar), kecuali orang musyrik dan orang yang saling bermusuhan (HR Ibn Majah). Jadi, sebagai persiapan mental-spiritual, kita perlu bermuhasabah dengan qiyamulail (shalat Tahajud), bertobat, beristighfar, bermunajat kepada Allah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Selain itu, pada Sya'ban juga Allah menetapkan perubahan arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, Palestina, ke Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Perubahan arah kiblat ini membawa hikmah besar bagi Nabi SAW sendiri maupun umat Islam, yaitu peneguhan akidah tauhid dan signifikansi persatuan umat.
Pemaknaan Sya'ban sebagai bulan pemantapan iman, persiapan mental-spiritual prakondisi Ramadhan, dan persatuan umat menjadi sangat relevan dengan arti dan konteks historis Sya'ban itu sendiri. Menurut sejarah, dinamai "Sya'ban" karena orang-orang Arab pada waktu itu banyak berpencar untuk mencari mata air sehingga terpencar dan bercerai-berai. Mencari air di padang pasir mengandung makna berjuang mati-matian untuk menmpertahankan hidup dan meraih masa depan yang lebih baik.
Jadi, bulan Sya'ban juga harus dimaknai dan diisi dengan memperbanyak amalan-amalan sunah yang dapat me-refresh spiritualitas dan moralitas kita sehingga ketika memasuki Ramadhan kita benar-benar siap untuk berpuasa lahir batin. Tidak ada salahnya pula jika di bulan Sya'ban ini kita banyak berdoa: "Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban ini, dan antarkanlah kami sampai (berpuasa) di bulan Ramadhan." Meski doa ini tidak berasal dari Nabi SAW, spirit untuk menyambut dan memasuki bulan Ramadhan itu sangat penting. Wallahu a'lambishawab

Senin, 10 April 2017

Kerja Ikhlas = Kerja Bodoh?

Kerja Ikhlas = Kerja Bodoh? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Victor Asih

Di jaman yang hampir semua hal diukur dengan materi, kerja ikhlas menjadi hal yang langka. Pelakunya pun kerap disebut orang aneh, orang antik atau orang yang melakukan hal bodoh. Kebanyakan orang di jaman ini memang bekerja dengan ”tulus” tetapi tidak ikhlas!

”Lho, apa bedanya Pak?”, tanya para mahasiswa yang mengikuti kuliah atau seminar saya. Saya sering menjawab,”Tulus adalah singkatan dari TUjuannya fuLUS”. Jadi bekerja karena motivasinya adalah untuk mendapatkan uang. Jika mendapatkan uang banyak maka bekerja keras dengan sangat baik, tetapi jika mendapat uangnya sedikit maka kerjanya asal saja. Hal inilah yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Bekerja untuk memperoleh imbalan yang setimpal dengan pekerjaan menurut ukurannya masing-masing.

Tetapi jika bekerja dengan hati ikhlas, berarti bekerja dengan berdasarkan kasih dan kerelaan hati. Seperti matahari pagi yang selalu rajin tidak pernah terlambat selalu bersinar dan tidak pernah mengharapkan imbalan atau balasan kembali. Matahari juga tidak peduli apakah manusia mau menerima sinarnya atau bahkan menolaknya.

Sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh seorang teman saya terjadi di Bandung beberapa waktu yang lalu. Kisah nyata ini dapat dijadikan suatu bahan renungan tentang keihklasan hati dalam bekerja.

Seorang mahasiswa yang baru lulus menjadi s
... baca selengkapnya di Kerja Ikhlas = Kerja Bodoh? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Selasa, 04 April 2017

BERDZIKIR KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA

Banyak berdzikir kepada Allah Azza wa jalla

Termasuk sebab supaya hati bisa menjadi lapang dan lebih khusus lagi rasa sedih akan segera hilang tatkala turun sebuah musibah yaitu banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa ta'ala tanpa mengenal batas setiap waktu dan keadaan, maka kalau mau mempraktekan hal itu dirinya akan menemukan dampak yang luar biasa pada tenang, tentram dan lapangnya hati. Allah Ta'ala berfirman:
 
"Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tenteram". QS ar-Ra'du: 28.

Seperti berdzikir sebagaimana yang Allah Ta'ala firmankan dalam ayat ini:

"Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". QS al-'Imran: 173.

Do'a inilah yang di ucapkan oleh Nabi Ibrahim tatkala beliau di lempar masuk kedalam kobaran api. Dan Nabi Shalallah 'alaihi wa sallam ketika di katakana pada beliau ayat ini:

"Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung". QS al-'Imran: 173.

Maka beliau mengucapkan:
"Tiada daya dan upaya melainkan dari Allah Ta'ala" HR Bukhari.

Ringkas kata bahwa dzikir kepada Allah Azza wa jalla mempunyai dampak yang besar untuk bisa meraih apa yang di inginkan, lebih khusus dari itu kalau sekiranya dalam berdzikir tersebut seorang hamba mengharap kepada Allah Ta'ala pahala dan ganjaranNya.



ISTIGFAR


"Barangsiapa yang banyak mengucapkan istighfar, maka Allah Azza wa jalla menjadikan baginya setiap kesedihan jalan keluar, setiap kesempitan di bukakan pintu keluarnya, dan di beri rizki dari arah yang tidak di sangka-sangka". HR Abu Dawud.

Minggu, 02 April 2017

Inilah 10 Amalan Jika Di Amalkan Selama 40 Hari, Insha Allah Hidupmu Kaya Dan Rezekimu Melimpah

saudara-islam.blogspot.co.id

Mar 9, 2017 9:03 AM

Uztadz Yusuf Mansur mengatakan bahwa
tidak ada sesuatu yang tidak mungkin selama kita berusaha. Demikian juga keinginan menjadi orang kaya, banyak uang dan rezeki berlimpah, bukankah Muslim itu wajib kaya? Karena itu berikut ini diajarkan riyadhah atau amalan yang jika rutin dilaksanakan selama terus menerus, Insya Allah akan mendapatkan rezeki berlimpah. Untuk tahap pembelajaran dimulai selama 40 hari terlebih dahulu. Diharapkan setelah 40 hari masih terus melaksanakan amalan tersebut bahkan lebih ditingkatkan intensitasnya. Seperti halnya Allah melatih kita melakukan ibadah di bulan Ramadhan selama 30 hari dengan harapan kita tetap bisa melanjutkan di hari-hari selanjutnya. Intinya sebenarnya merutinkan ibadah sehingga menjadi kebiasaan. Apa saja itu yang harus dilakukan selama 40 hari menuju kaya dan rezeki melimpah?

# 1. Rutinkan shalat berjamaah di masjid dan tepat waktu
Sedapat mungkin lakukan shalat fardhu di masjid berjamaah disertai dengan shalat sunat qabliyah dan ba'diyahnya. Qabliyah adalah shalat sunat sebelum shalat wajib yaitu 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Dhuhur, sebelum ashar, 2 rakaat sebelum magrib, sebelum Isya dan sebelum subuh. Sementara Ba'diyah adalah shalat sunat sesudah shalat fardhu, yaitu 2 rakaat setelah dhuhur, setelah magrib dan setelah isya. Jangan lupa shalat tahiyatul masjid sebagai penghormatan kepada masjid. Jangan pernah menunda melakukan shalat. Begitu azan berbunyi segeralah ke masjid terdekat.

# 2. Rutinkan shalat tahajud 8 rakaat dan shalat witir 3 rakaat 
 Shalat tahajud adalah salah satu shalat sunat yang paling utama, dikerjakan pada sepertiga malam, minimal 2 rakaat, tapi Uztadz Yusuf Mansur menganjurkan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat. Sepertiga malam itu juga adalah waktu mustajab (waktu terkabulnydoa).

# 3. Baca Surah Al Waqiah 
Inilah surah yang bisa memperlancar rezeki " Barangsiapa membaca Surah Al Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya (H.R.Ibn Sunni). 

Jangan lupa membaca surah ini sesudah shalat subuh atau sesudah shalat isya.

# 4. Rutinkan shalat dhuha
Mengapa dhuha bisa melancarkan rezeki? Alasannya sudah saya tulis di sini. Shalat sunat dhuha adalah shalat sunat 2 rakaat yang dilaksanakan saat matahari beranjak naik sampai sebelum dhuhur. Rutinlah melaksanakan dhuha 6 rakaat, bagi yang kuat bisa sampai 12 rakaat itu lebih baik. (2 rakaat salam, begitu seterusnya).

# 5. Baca zikir sesudah shalat 
Setelah shalat jangan langsung berdiri tapi bacalah zikir yang biasa anda baca ditambah dengan membaca asmaul husnah Ya Fattah ya Razaak 11 kali, dilanjutkan dengan membaca ayat kursi 1 kali dan Surah Al Ikhlas 3 kali. Rutinkan setiap selesai shalat. Khusus selesai shalat subuh dan ashar ditambah dengan membaca 4 ayat terakhir Surah Al Hasyr.

# 6. Rutin membaca zikir ini
Rutinkan membaca Laa hawla wala quwwata illaa billah sebanyak 300 kali, bisa juga 100 kali setiap hari dan bisa dibagi membacanya setelah shalat fardhu (100 / 5 = 20 kali di setiap selesai shalat fardhu).

# 7. Rutin mohon ampun
Bacalah istighfar sebanyak 100 kali setiap hari. Karena bisa saja setiap hari kita berbuat dosa yang kita sadari maupun tidak.

# 8. Rutin membaca zikir pagi dan petang
Jangan lupa setiap hari membaca subhanallahi wabihamdihii subhanallahil adzhiem 100 kali di waktu pagi dan 100 kali di waktu petang (sore hari). Boleh dilakukan habis shalat dhuha dan sorenya bisa setelah melakukan ibadah shalat ashar  atau menjelang magrib

# 9. Rutin baca yasin
Rutinkan membaca surah ke 36 dari Al Quran ini, waktunya bebas, lakukan kapan saja dan baca sebanyak 1 kali setiap hari.

# 10. Tutup malam dengan shalat sunat 2 rakaat
Begitu kantuk menyerang jangan langsung tidur tapi lakukan shalat sunat 2 rakaat sebelum tidur, baca Surah Al Kafiruun di rakaat pertama dan Al Ikhlas di rakaat kedua. Setelah itu jangan lupa membaca Surah As Sajdah, Al Mulk atau Ar Rahman (pilih salah satu).

Lakukan 10 amalan ini rutin selama 40 hari. Usahakan jangan bolong. Bisa dibuat check list untuk membantu mengecek apakah salah satu amalan sudah dilaksanakan atau belum. Bagi wanita yang lagi haid bisa berhenti sejenak dan melanjutkan setelah suci. Niatkan dan mohonkan rezeki yang banyak dan bermanfaat untuk diri dan orang lain. Jika setelah 40 hari masih ingin dilanjutkan silakan. Jika sudah menjadi kebiasaan bisa menjadi ladang pahala buat kita. Wallahu alam.

Sumber : lancarrezeki.blogspot.co.id

Sabtu, 01 April 2017

KEDAHSYATAN MEMBACA SHALAWAT NABI

Wajib Tahu, Inilah 11 Kedahsyatan Membaca Shalawat Nabi

Antara keutamaan membaca shalawat kepada Nabi SAW adalah sebagai berikut:

1. Allah akan membaca shalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali lipat.

Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membacakan shalawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim).

2. Rasulullah SAW akan membaca shalawat untuk dirinya.

"Barangsiapa membaca shalawat untukku, maka shalawatnya akan sampai kepadaku, dan aku akan membaca shalawat untuk dirinya. Selain itu akan dituliskan sepuluh kebaikan untuk dirinya." (aHR Thabrani).

3. Para malaikat akan membaca shalawat untuknya.

"Barangsiapa membaca shalawat untukku, maka para malaikat akan senantiasa membaca shalawat untuknya selama orang tersebut membaca shalawat untukku." (HR Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Majah).

4. Barangsiapa membaca shalawat untuk Nabi, maka ia akan diangkat derajatnya, ditambah kebaikannya dan dihapuskan keburukannya.

"Sesungguhnya Malaikat telah menemuiku, lalu berkata, 'Wahai Muhammad, tidakkah engkau merasa senang bahwa Tuhanmu yang Mahaagung telah berfirman, 'Tidak seorang pun dari umatmu yang membaca shalawat 1 kali, kecuali Aku akan membaca shalawat Sepuluh kali lipat untuknya. Dan tidak seorang pun dari umatmu yang membaca salam sekali untukmu, kecuali Aku akan membaca salam 10 kali lipat untuknya." (HR Ibnu Hibban).

5. Ia bagaikan memerdekakan sepuluh hamba sahaya yang dimerdekakannya karena Allah SWT.

"Barangsiapa membaca shalawat satu kali untukku, maka Allah akan menuliskan sepuluh kebaikan untuknya, menghapuskan sepuluh keburukan darinya, mengangkat sepuluh derajat baginya, dan ia bagaikan (memerdekakan ) sepuluh hamba sahaya." (HR Ibnu Abi Ashim).

6. Membaca shalawat merupakan sebab diampuninya dosa-dosa yaitu berdasarkan keimanan seorang mukmin, kecintaannya dan keikhlasannya dalam membaca shalawat untuk Rasulullah.

"Wahai Abu Kahil, barang siapa membaca shalawat untukku setiap hari sebanyak tiga kali dan setiap malam sebanyak tiga kali, karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah SWT mewajibkan atas diri-Nya untuk mengampuni dosa-dosanya pada malam dan hari tersebut." (HR Ibnu Abi Ashim dan Ath-Thabrani).

7. Membuat shalawat memintakan ampun bagi yang membacanya dan menemaninya dalam alam kuburnya.

Rasul bersabda: "Tidak seorang hamba pun yang membaca shalawat satu kali untukku, kecuali malaikat akan keluar dengan shalawat tersebut dan menghadap kepada Dzat Yang Mahapengasih. Lalu ia berkata, "Wahai Tuhan kami, Mahaluhur Engkau." Kemudian Allah SWT berfirman: "Pergilah dengan shalawat tersebut ke kubur hamba-Ku, dan mintakanlah ampunan untuknya dan tenangkanlah jiwanya."

8. Beliau akan memberikan syafaat kepada orang yang membacanya.

" ....... Dan barangsiapa membaca sgalawat untukku, maka aku akan memberikan syafaat kepadanya pada hari Kiamat." (HR Abu Daud)

9. Dapat menjauhkan seseorang yang membacanya dari kefakiran, mendapatkan limpahan kebaikan dan keberkahan.

Dari Al-Hafizh Abu Musa Al Maldini dengan sanadnya dari Sahl bin Sa'ad, ia berkata Pada suatu ketika , salah seorang sahabat menghadap Rasulullah SAW dan mengadu kepada beliau tentang kefakiran yang dideritanya, kesempitan hidup dan kesulitan mata pencahariannya.

Kemudian beliau menasehatinya. "Apabila kamu masuk ke rumahmu, maka ucapkanlah salam, baik di dalamnya ada orang atau tidak. Lalu ucapkanlah salam untukku dan bacalah 'Qul huwallaahu ahad' satu kali."

Setelah itu, orang tersebut mengamalkan nasehat beliau dan Allah pun melancarkan rezekinya, hingga meluber (memberi berkah) kepada para tetangga dan kerabat-kerabatnya.

10. Mereka yang sering membaca shalawat akan menjadi orang yang paling utama dalam pandangan Rasulullah SAW.
"Orang yang paling utama bagiku pada hari kiamat nanti adalah mereka yang paling banyak membaca shalawat untukku." (HR Tirmidzi).

11. Keberkahan dan kebaikannya akan melimpah pada orang yang membaca shalawat tersebut, kepada anak-anaknya hingga kepada cucu-cucunya.

"Membaca shalawat untuk Rasulullah akan melimpahkan keberkahan pada orang yang membaca shalawat, anak-anaknya dan cucu-cucunya." (al-Hadist)

Sumber : Misteri Bulan Sya'ban oleh Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki Al-Hasani