Kamis, 18 Juli 2013

Hikmah Allah

Di Antara Hikmah Allah, Segala Sesuatu Saling melengkapi

Kemudian perhatikanlah tanaman obat yang dikeluarkan Allah Ta’ala dari dalam tanah. Renungkanlah manfaat masing-masing yang khas! Ada yang menembus ke dalam persendian untuk mengeluarkan cairan-cairan sisa yang berat dan mematikan seandainya tak dibuang. Ada yang mengeluarkan empedu hitam, ada yang mengeluarkan empedu kuning. Ada yang mengempiskan bengkak-bengkak, ada yang menenangkan debar jantung dan depresi, ada yang menidurkan, ada yang merampingkan badan yang kegemukan, ada yang menggembirakan hati apabila dirundung berbagai pikiran, ada yang membersihkan dahak, ada yang menajamkan mata, ada yang mengharumkan bau mulut, ada yang berfungsi menurunkan tekanan syahwat, ada yang sebaliknya membangkitkannya, ada yang menurunkan panas, ada yang sebaliknya mengusir dingin dan membangkitkan hawa panas, ada yang bersifat menangkal efek negatif obat dan makanan lain.
Ada yang berfungsi sebagai penyeimbang obat lain, sehingga dengan menelan keduanya suhu badan menjadi normal. Ada yang menghilangkan dahaga, ada yang mengusir masuk angin, ada yang memberi warna yang cemerlang, ada yang menambah gemuk badan, ada yang menguranginya, ada yang mencuci lambung, dan masih banyak manfaat lain yang tidak terhitung oleh manusia.
Tanyalah orang yang ingkar, siapa yang meletakkan manfaat-manfaat dan kekuatan-kekuatan ini di dalam rerumputan, tanaman, biji-bijian, dan akar-akaran itu? Siapa yang memberi keistimewaan masing-masing? Siapa pula yang membimbing manusia, dan bahkan hewan, untuk mengkonsumsi obat yang bermanfaat dan menghindari yang berbahaya? Siapa yang memberitahukannya kepada manusia dan hewan melata itu? Mungkinkah dengan akal dan pengalaman semata, tanpa petunjuk dari Tuhan yang telah mencipta segala sesuatu lalu memberinya hidayah, dia bisa mengetahui fungsinya seperti sangkaan orang yang tidak mendapat taufik-Nya?
Anggaplah manusia mengetahui hal-hal tersebut dengan akal, pikiran, dan pengalamannya. Tapi, siapa yang memberitahukannya kepada hewan-hewan? Banyak di antara yang diketahui hewan belum diketahui oleh manusia sendiri. Salah satu binatang buas mengobati lukanya dengan salah satu tanaman sehingga sembuh. Siapa yang membimbingnya mengambil khusus tanaman itu, bukan tanaman yang lain? Sementara itu, sebagian burung terlihat meminum air laut ketika sembelit sehingga buang airnya lancar. Burung yang lain, apabila sakit, memakan suatu jenis tanaman sehingga kesehatannya pulih. Dalam dasar-dasar ilmu kedokteran, para tabib menyebutkan banyak sekali keajaiban dalam hal ini.
Maka, tanyailah orang yang ingkar, siapa yang mengilhamkan hal itu kepadanya, siapa yang membimbingnya ke sana? Mungkinkah semua ini terjadi tanpa takdir dari Tuhan Yang Maha Perkasa dan Bijaksana, Maha Pengasih dan Maha Tahu? Tuhan yang hikmah-Nya menakjubkan akal, dan yang fitrah manusia mengakui bahwa Dia adalah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Dialah Tuhan Pencipta yang tiada yang patut disembah selain Dia. Kalau ada Tuhan selain Dia di langit atau bumi, tentu langit dan bumi akan rusak, sistem alam akan hancur. Maha Suci Allah dari sifat yang dilekatkan orang-orang yang zalim dan ingkar kepada-Nya.
Mungkin Anda bertanya: apa hikmah tanaman yang banyak tumbuh di padang pasir, tanah kosong, dan pegunungan tak berpenghuni? Mungkin Anda menyangka itu sekedar aksesoris alam, tidak dibutuhkan, tidak ada gunanya diciptakan. Pertanyaan ini menunjukkan kadar akal dan pengetahuanmu yang dangkal. Betapa banyak hikmah Tuhan menciptanya; sebagai makanan hewan liar, burung, dan hewan melata yang tempat tinggalnya tidak terlihat oleh Anda, di bawah tanah atau di atasnya. Tetumbuhan itu seperti meja hidangan yang disediakan Allah SWT untuk burung dan hewan-hewan tersebut. Mereka mengkonsumsinya secukup kebutuhan mereka, lalu sisanya tetap banyak, persis seperti hidangan yang melimpah yang tersisa dari tamu karena tuan rumah amat kaya.
Miftah Ad Dar Sa’adah – Ibnul Qoyyim Al Jauziyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar