Rabu, 31 Juli 2013

Agama Islam Adalah Agama Yang Haq

Agama Islam Adalah Agama Yang Haq (Benar) Yang Dibawa Oleh Nabi Muhammad,

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Dengan Islam, Allah Subhanahu wa Taala mengakhiri serta menyempurnakan agama-agama lain utk para hambaNya. Dengan Islam pula, Allah Subhanahu wa Taala menyempurnakan kenikmatanNya & meridhai Islam sebagai agama. Agama Islam adalah agama yg benar & satu-satunya agama yg diterima Allah, kepercayaan selain Islam tdk akan diterima Allah.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman.
Artinya: Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, & dia di akhirat termasuk orang-orang yg rugi. (Ali Imran: 85)
Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan kepada seluruh manusia utk memeluk agama Islam karena Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam diutus utk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:
Artinya: Katakanlah: Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yg mempunyai kerajaan langit & bumi, tdk ada yg berhak disembah selain Dia, Yang menghidupkan & Yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah & RasulNya, Nabi yg ummi yg beriman kepada Allah & kepada Kalimat-KalimatNya (Kitab-Kitab-Nya) & ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk (Al-Araaf: 158)
Hal ini juga sesuai dg sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Artinya: Demi yg diri Muhammad ada di tangan Allah, tidaklah mendengar seorang dari ummat Yahudi & Nasrani yg mendengar diutusnya Muhammad, kemudian dia mati dalam keadaan tdk beriman dg apa yg diutus dengannya (Islam), niscaya dia termasuk penghuni Neraka.
Mengimani Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, artinya membenarkan dg penuh penerimaan & kepatuhan pd seluruh apa yg dibawanya bukan hanya membenarkan semata. Oleh karena itulah Abu Thalib (paman Nabi Shallallahu alaihi wa sallam) termasuk kafir, yaitu orang yg tdk beriman kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam meskipun dia membenarkan apa yg dibawa oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam & dia membenarkan pula bahwa Islam adalah agama yg terbaik.
Agama Islam mencakup seluruh kemaslahatan yg terkandung di dalam agama-agama terdahulu. Islam memiliki keistimewaan, yaitu cocok & sesuai utk setiap masa, tempat & kondisi ummat.
Artinya: Dan Kami turunkan kepadamu al-Quran dg membawa kebenaran, membenarkan apa yg sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) & batu ujian terhadap kitab-kitab yg lain(Al-Maa-idah: 48)
Islam dikatakan cocok & sesuai di setiap masa, tempat & kondisi ummat maksudnya adalah berpegang teguh kepada Islam tdk akan menghilangkan kemaslahatan ummat bahkan, dg Islam ini ummat akan menjadi baik, sejahtera, aman & sentausa. Tetapi harus diingat bahwa Islam tdk tunduk terhadap masa, tempat & kondisi ummat sebagaimana yg dikehendaki oleh sebagian orang. Apabila ummat manusia menginginkan keselamatan di dunia & di akhirat, maka mereka harus masuk Islam & tunduk dalam melaksanakan syariat Islam.
Agama Islam adalah agama yg benar, Allah menjanjikan kemenangan kepada orang yg berpegang teguh kepada agama ini dg baik, namun dg syarat mereka harus mentauhidkan Allah, menjauhkan segala perbuatan syirik, menuntut ilmu syari & mengamalkan amal yg shalih.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman.
Artinya: Dia-lah yg mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Quran) & agama yg benar utk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tdk menyu-kainya. (At-Taubah: 33)
Artinya: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yg beriman di antara kamu & mengerjakan amal-amal yg shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yg telah diridhaiNya utk mereka, & Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dg tiada mempersekutukan sesuatu apapun dg Aku. Dan barangsiapa yg (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yg fasik. (An-Nuur: 55)
Islam adalah agama yg sempurna dalam aqidah & syariat. Bentuk kesempurnaannya di antaranya adalah
. Memerintahkan bertauhid & melarang syirik. . Memerintahkan utk berbuat jujur & melarang bersikap bohong. . Memerintahkan utk berbuat adil & melarang bersikap zhalim. . Memerintahkan utk bersikap amanah & melarang ingkar janji. . Memerintahkan utk menepati janji & melarang bersikap khianat. . Memerintahkan utk berbakti kepada ibu-bapak serta me-larang mendurhakainya.
Dan yg lainnya.
Secara umum Islam memerintahkan agar berakhlak yg mulia, bermoral baik & melarang bermoral buruk. Islam juga memerintahkan setiap perbuatan baik, & melarang perbuatan yg buruk
Allah Subahanahu wa Taala berfirman.
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil & berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, & Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran & permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. ( An-Nahl: 90)
Islam didirikan atas lima dasar, sebagaimana yg tersebut dalam sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
Artinya: Islam dibangun atas lima hal, (yaitu); (1) bersaksi bahwa tdk ada yg berhak disembah dg benar melainkan hanya Allah, (2) & bahwa Muhammad adalah utusan Allah, (3) menegakkan shalat, (4) membayar zakat, (5) berpuasa di bulan Ramadhan & menunaikan haji ke Baitullah."
Rukun Islam ini wajib diimani, diyakini & wajib diamalkan oleh setiap muslim & muslimah.
Pertama: Kesaksian tdk ada yg berhak diibadahi dg benar kecuali Allah Azza wa Jalla & Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam adalah hamba serta RasulNya merupakan keyakinan yg mantap, yg diekspresikan dg lisan. Dengan kemantapannya itu, seakan-akan ia dapat menyaksikanNya.
Syahadah (kesaksian) merupakan satu rukun padahal yg disaksikan itu ada dua hal, ini dikarenakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah penyampai risalah dari Allah Azza wa Jalla. Jadi, kesaksian bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah hamba & utusan Allah Azza wa Jalla merupakan kesempurnaan kesaksian Laa ilaha illa Allah, tdk ada yg berhak diibadahi dg benar kecuali Allah.
Syahadatain (dua kesaksian) tersebut merupakan dasar sah & diterimanya semua amal. Amal akan sah & diterima bila dilakukan dg keikhlasan hanya karena Allah Azza wa Jalla & mutabaah (mengikuti) Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ikhlas karena Allah Azza wa Jalla terealisasi pd Syahadat (kesaksian) laa ilaha illallah, tdk ada yg berhak diibadahi dg benar kecuali Allah. Sedangkan mutabaah / mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terealisasi pd kesaksian bahwa Muhammad adalah hamba serta Rasul-Nya.
Faedah terbesar dari dua kalimat syahadat tersebut adalah membebaskan hati & jiwa dari penghambaan terhadap makhluk dg beribadah hanya kepada Allah saja serta tdk mengikuti melainkan hanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Kedua: Mendirikan shalat artinya beribadah kepada Allah dg mengerjakan shalat wajib lima waktu secara istiqamah serta sempurna, baik waktu maupun caranya. Shalat harus sesuai dg contoh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
Artinya: Shalatlah kalian sebagaimana engkau melihatku shalat.
Salah satu hikmah shalat adalah mendapat kelapangan dada, ketenangan hati, & menjauhkan diri dari perbuatan keji & mungkar.
Ketiga: Mengeluarkan zakat artinya, beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla dg menyerahkan kadar yg wajib dari harta-harta yg harus dikeluarkan zakatnya.
Salah satu hikmah mengeluarkan zakat adalah membersihkan harta, jiwa & moral yg buruk, yaitu kekikiran serta dapat menutupi kebutuhan Islam & ummat Islam, menolong orang fakir & miskin.
Keempat: Puasa Ramadhan artinya, beribadah hanya kepada Allah dg cara meninggalkan hal-hal yg dapat membatalkan di siang hari di bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh).
Salah satu hikmahnya ialah melatih jiwa utk meninggalkan hal-hal yg disukai karena mencari ridha Allah Azza wa Jalla.
Kelima: Naik Haji ke Baitullah (rumah Allah), artinya beribadah hanya kepada Allah dg menuju ke al-Baitul Haram (Kabah di Makkah al-Mukarramah) utk mengerjakan syiar / manasik Haji.
Salah satu hikmahnya adalah melatih jiwa utk mengerahkan segala kemampuan harta & jiwa agar tetap taat kepada Allah Azza wa Jalla. Oleh karena itu Haji merupakan salah satu macam jihad fi sabilillah.
(Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M) __ Foote Note . HR. Muslim (I/134, no. 153), dari Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu . Mutafaqun alaihi. HR. Al-Bukhari dalam Kitabul Iman pd bab Qaulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallm: (Èõäöíó ÇúáÅöÓúáÇóãõ Úóáóì ÎóãúÓò) no. 8, Muslim dalam Kitabul Iman bab Arkanul Islam no. 16, Ahmad (II/26, 93, 120, 143), at-Tirmidzi (no. 2609) & an-Nasa-i (VIII/107) . HR. Al-Bukhari (no. 631), dari Shahabat Malik bin Khuwairits radhiyallahu 'anhu . Lihat QS. Al-Ankabut: 45. . Lihat QS. Al-Baqarah: 43. . Lihat QS. Ali Imran: 96. . Diringkas & ditambah dari kutaib Syarhu Ushuulil Iimaan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin (hal. 4-10) Penulis: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas & diterbitkan oleh almanhaj.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar